Sadie - Grieving the dead soul  

Jumat, 10 Juli 2009




Alright, setelah di bulan Maret 2008 lalu merilis maxi-single Crimson Tear, dan juga di tanggal 25 Juni 2008 kemarin merilis album the best bertajuk SADIE -UNDEAD13+2-, pada tanggal 23 Juli 2008 ini Sadie kembali hadir dengan karya terbarunya berupa maxi-single Grieving the dead soul. Sepanjang karir Sadie, ini merupakan maxi-single mereka yang ke-enam kalinya. Dirilis dalam bentuk dua variant, yaitu Special Edition dan Reguler Edition. Special Edition -kalo tidak salah- selain terdapat tiga buah track utama, juga berisikan DVD PV dari lagu Grieving the dead soul. Sedangkan Reguler Edition, terdiri atas tiga buah track utama plus satu buah track bonus. Berhubung cuma mendapatkan yang Special Edition, jadi pada review kali ini hanya tiga buah track saja yang bisa dibahas. Tapi kayaknya itu bukan suatu masalah yang besar. Sebab, maxi-single ini cukup oke juga kok untuk disimak!

Sadie, yang terbentuk sejak tahun 2005 ini, termasuk band baru yang langsung mendapat banyak popularitas dari pendengar, khususnya penikmat sejati musik indie Visual-kei. Bukan hanya di dalam negeri saja, tetapi juga sudah melintasi benua. Hal ini mungkin salah satu sebabnya dikarenakan warna musiknya yang banyak disukai fans musik rock indie Jepang. Yaitu warna musik hard-rock yang mengandalkan ke-aggressive-an dan sound-sound berat. Sadie sendiri terdiri atas lima orang personil. Mereka adalah Mao pada posisi vokal, Tsurugi sebagai gitaris, Mizuki juga sebagai gitaris, Aki yang memegang alat bass dan terakhir tentunya Kei yang menggawangi posisi drum. Khusus untuk Mao sang vokalis, nih cowok dulunya roadie dari band cadas yang beken banget, yakni Dir en grey. Makanya kita tidak perlu heran apabila karya-karya Sadie sepintas mirip banget kayak Dir en grey. Bahkan vokal dan gaya aksi Mao hampir mengikuti Kyo, dimulai dari growl, scream, dll. Yah, namanya juga terinspirasi....

Okay, langsung saja kita simak maxi-single-nya dengan sebuah tembang pertama berjudul Grieving the dead soul [03:55]. Mungkin lagu yang paling oke dibandingkan lagu-lagu lainnya dalam maxi-single ini. Grieving the dead soul sendiri sudah bisa ditebak musiknya sangat tipikal dari lagu-lagu Sadie itu sendiri. Yaitu dengan tingkat aggresivitas yang tinggi, memainkan riff-riff gitar yang berat dan menghentak [thanks to Tsurugi & Mizuki!] serta tidak ketinggalan untuk memberikan alur melodi yang menarik. Intro-nya cukup apik, mampu menaikkan adrenalin pendengar. Mao bermain dengan bagus di sini. Selain bernyanyi dengan normal voice, juga beraksi dengan ciri khasnya, yaitu deep growl [kali ini tarikan growl-nya lebih matang], grumble raping plus sedikit pitched screaming. Verse yang dibawakan bisa dikatakan cukup pas. Namun aku lebih suka saat menyentuh bagian bridge. Sayang chorusnya kurang "memanas". Sang bassist, Aki, sangat mendominasi dengan cabikan serta teknik slap-nya yang tegas. Yah, pada intinya lagu ini cukup oke didengarin, terlebih untuk diajak berlonjak-lonjak ria. Haha....

Selesai dengan lagu di atas, diteruskan dengan lagu selanjutnya, yakni Hakanaki risou wazuka na ai [05:11]. Another ballad song by Sadie! Yup, setelah Sayonara no hate dan Silent Eve, ini merupakan lagu Sadie yang musiknya rada slow. Bukannya menyindir, lagu ini sangat khas dengan Dir en grey banget. Ala lagu CONCEIVED SORROW. Silakan bandingkan saja sendiri jika penasaran. Saat chorus di lagu ini, patut aku akui, merupakan bagian yang sangat terasa indah. Mao mampu menghanyutkan perasaan jiwanya kepada para pendengar. Petikan gitar yang suram, driving bass yang "nyalak" serta dentingan solo piano, menambah kesan sunyi dan sepi pada lagu ini. Apalagi solo electric guitar-nya, menjadikan lagu ini masuk dalam kategori: Boleh lah!

Dan lagu In Cave [03:57] menjadi lagu terakhir yang bisa disimak dalam maxi-single ini, khususnya dalam varian Special Edition. Wow, lagunya dashyat abis dan super kencang! Love it! Kocokan gitarnya rada cepat, sesekali pada beberapa bagian menjadi berat. Namun tetap dengan memasukkan beberapa bagian melodi hingga terdengar lebih asyik. Dengan tempo yang secepat ini, vokal Mao justru terasa cocok sekali. So, soal vokal kayaknya tidak ada masalah. Bagian bridge-nya pun enak. Kredit patut diberikan kepada sang drummer, Kei, yang wajahnya mirip dengan salah satu personil Kangen Band ini ^_^ Nge-double-pedal mulu walau tidak sampai dalam tahap blasting.

Secara keseluruhan, maxi-single Grieving the dead soul ini aku kasih rating 4/5 bintang. Ketiga buah lagu yang ada di dalamnya layak untuk disimak, termasuk lagu Hakanaki risou wazuka na ai sekalipun . Jadi penasaran nih seperti apa track ke-empat dari maxi-single ini. Yang pasti, just enjoy this one!

Salam....
Monggo di lanjut...

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


Your_LINK

 

Design by h4r47uKu'Z_b0y'Z